1.
Perang Diplomasi adalah perang dengan
cara perlawanan melalui dialog perundingan (negosiasi) delegasi dari tiap
pihak. Misalnya: Perjanjian Linggarjati, Perjanjian Renville, Perundingan Roem
– royen, Konferensi Meja Bundar
Perang Fisik adalah perjuangan untuk merebut
kemerdekaan dengan menggunakan fisik langsung maupun senjata dalam meraih
kemerdekaan atau kebebasan. Misalnya: Pertempuran Palagan Ambarawa, Pertempuran
Medan Area, Bandung Lautan Api, Peristiwa 10 November.
2.
Rengasdengklok: Kapan? 16 Agustus 1945. Dimana?
Rengasdengklok, 15 km dari Kudunggede, Karawang.
Kemerdekaan: Kapan? 17 Agustus 1945 pukul
10.00. Dimana? Rumah Soekarno, Jl. Pegangsaan Tumur No 56. Yang terlibat?
Soekarno, Moeh Hatta, Fatmawati, Latif Hendraningrat, S. Suhud, Tri Murti,
Suwiryo, dr. Muwardi.
Harus merdeka:
Harus memperingati:
Hari kemerdekaan: 17 Agustus.
3.
BPUPKI: Kapan? 1 Maret 1945. Ketua? Dr. Radjiman
Wedyodiningrat. Tujuan? Untuk mempelajari dan menyelidiki hal penting
berhubungan dengan pembentukan negara Indonesia medeka atau mempersiapkan
hal-hal penting mengenai tata pemerintahan Indonesia merdeka.
PPKI: Kapan? 7 Agustus 1945. Ketua? Ir. Soekarno.
Tujuan? Mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem pemerintahan
suatu negara merdeka. Mengesahkan Rancangan Undang-Undang Dasar yang telah
disiapkan oleh BPUPKI. Memutuskan cara pernyataan Kemerdekaan Indonesia.
4.
Achmad Soebardjo: lahir di Karawang, Jawa
Barat, 23 Maret 1896 – wafat 15 Desember 1978 pada umur 82 tahun. Menteri Luar
Negeri Indonesia yang pertama. Mr. Achmad Soebardjo merupakan salah seorang
tokoh dari golongan tua yang berperan dalam mempersiapkan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Peran: menyusun konsep teks proklamasi di rumah
Laksamana Tadashi Maeda bersama Bung Karno dan Bung Hatta.
Laksamana Maeda: Seorang perwira tinggi Angkatan
Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang Pasifik. Ia melanggar
perintah Sekutu yang melarang para pemimpin Indonesia mempersiapkan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Peran: menyediakan rumahnya untuk tempat penyusunan
konsep teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
“Semoga semangat perjuangan pejuang kita dahulu bisa
menular kepada kita yang hanya di tugasi untuk memepertahankan kemerdekaan dan
memajukan bangsa ini.”
5.
Pengaruh pengeboman Hiroshima dan Nagasaki:
Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, berakhirnya perang pasifik dan
perang dunia II, terjadi pemanasan hingga jutaan derajat, terjadi kekosongan
pemerintahan di Indonesia.
Jepang merugi: terauma yang mendalam bagi keluarga para
korban dan rakyat Jepang, ketidak setabilan udara pada lokasi (dampak dari
Radiasi nuklir), prubahan iklim yang signifikan yang terjadi di daerah
pengeboman, menewaskan 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki.
0 comments:
Post a Comment
Read the post first!